Melalui akun Twitternya, pakar hukum tata negara itu bertanyak kepada netizen mengenai istilah-istilah yang sering digunakan di media sosial (medsos).
"Saya takjub atas kecerdasan rakyat membuat istilah-istilah baru. Melalui medsos, saya sering membaca istilah-istilah: kaum bumi datar, kecebong, bani daster, cebonger, kaum cingkrang, bani jenggot dan lain-lain. Kadang saya tak tahu dan salah menggunakan istilah-istilah tersebut dalam konteks isu. Tuips, tolong jelaskan satu per satu," tulis Mahfud MD dalam akun Twitternya, @mohmahfudmd,Jakarta, Kamis (25/1/2018).
Tweet Mahfud MD memancing komentar para netizen. Tercatat sudah 222 komentar netizen menyikapi pertanyaan Mahfud.
"Intinya cuma dua. Pro pemerintah dan oposisi," komen pemilik akun @TheArieAir menjelaskan maksud istilah-istilah tersebut.
Adapula netzien yang menilai munculnya istilah-istilah tersebut setelah adanya kasus penistaan agama.
"Munculnya istilah-istilah baru tersebut memang sejak ramainya berita terkait penistaan agama. Kalau dibikin kamus bisa menyesatkan generasi penerus bangsa, bikin dan merusak persatuan," kata pemilik akun @ridhorahadi.
Komentar juga diberikan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Menteri yang bergaya nyentrik ini mengusulkan adanya kamus istilah di medsos.
"Betul sekali Prof. Banyak yang saya harus belajar. Mestinya ada medsos dictionary. Supaya kalau bingung tidak perlu cari-cari. Tantangan untuk netizen, ayo bikin kamus kecil bahasa kalian. Biar kita bisa !!!" tulis Susi.
(dam)