TRIBUNBATAM.id, BINTAN-Camat Teluk Sebong, Herika Silvia menyatakan, aktivitas tambang timah ataupun pasir yang diisukan kembali beroperasi di Desa Sri Bintan memang sedang menjadi pembicaraan serius warganya.
Pro kontra keberadaan tambang kembali mencuat pasca sidak Satpol PP Bintan di area operasi dua hari lalu. Dalam sidak, Satpol PP mendapati adanya pelaratan alat berat di lokasi lengkap dengan pekerjanya.
Baca: Prabowo Subianto-Titiek Soeharto Kompak Dampingi Sang Anak! Penampakannya Bikin heboh!
Baca: Terbongkar! Di Balik Nama Legendaris Gang Dolly di Surabaya! Mengejutkan Inilah Dolly Sebenarnya!
Baca: Terungkap! Inilah Ajian Jaran Goyang Ilmu Pemikat Lawan Jenis! Begini Sejarahnya!
Baca: Prabowo Subianto-Titiek Soeharto Kompak Dampingi Sang Anak! Penampakannya Bikin heboh!
Pihak kecamatan Teluk Sebong sendiri masih bingung perihal status tambang yang diisukan kembali beroperasi tersebut. "Aktivitasnya sendiri saat ini kita tidak tahu apakah legal atau ilegal.
Kemudian seandainya memang ada aktivitas yang secara status resmi tentunya mereka (pihak penambang) menyurati kepada kita. Tapi setahu kami saat ini belum pernah ada itu (pemberitahuan aktivitas),"kata Herika, Kamis (25/1/2018).
Herika menegaskan, warga di area sekitar lokasi yang kembali diduga ditambang saat ini cukup resah. Sebab, problematika tambang di area berdampak pada kerusakan ruang pertanian masyarakat setempat.
Dalam peta RTRW Kabupaten, lokasi adalah ruang khusus area pertanian. Data Kepala Kesbangpol Bintan Karya Hermawan, area sebetulnya kawasan hutan lindung.
"Tapi kalau memang aktivitas (tambang) di sana sudah berjalan, tentunya mereka (perusahaan penambang) sudah tahu (RTRW),"kata Herika. (*)